Jejak-Jejak Negativitas dalam Antologi Nausea Kota Dalam Telepon Genggam Karya Irawan Sandhya Wiraatmaja

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Yoseph Yapi Taum

Abstract

Puisi-puisi Irawan Sandhya Wiraatmaja dalam antologi Nausea Kota dalam Telepon Genggam (2020) menunjukkan jejak-jejak negativitas yang sangat jelas. Hal ini mengundang peneliti untuk merunut dan mengungkap jejak-jejak tersebut. Teori yang digunakan untuk mengkaji antologi puisi ini adalah Teori Negativitas yang dikembangkan oleh Theodor W. Adorno, sebuah teori kritis yang mengeritik kontradiksi-kontradiksi di dalam masyarakat modern, termasuk aspek-aspek keseniannya. Metode yang digunakan adalah metode pembacaan inklusio, sebuah metode tafsir yang mengkaji puisi pertama dan terakhir, dan menganggap bahwa puisi-puisi in between mendukung tema yang dikembangkan pada puisi pertama dan terakhir. Melalui teori dan metode ini, penulis mengungkap tiga hal, yakni: (1) peran penulis dan pembaca sastra; (2) manusia boneka versus keabadian; dan (3) dunia kepenyairan kita yang begitu muram. Hasil kajian ini membuktikan adanya jejak-jejak negativitas di dalam antologi puisi Nausea Kota Dalam Telepon Genggam. Irawan Sandhya Wiraatmaja adalah salah satu penyair besar Indonesia yang mengawali puisi-puisi negativitas di tanah air

##plugins.themes.academic_pro.article.details##