Itulah sebabnya, saya bersyukur dengan meluncurnya jurnal pembelajaran sastra oleh HISKI Komisariat Malang. Atas nama pengurus HISKI Pusat kami sepantasnya mengucapkan selamat dengan terbitnya jurnal Pembelajaran Sastra yang (semoga) memuat pemikiran-pemikiran alternatif. Jurnal ini merupakan upaya pendokumentasian, penyebarluasan, dan diseminasi hasil-hasil pemikiran tentang rekayasa pembelajaran sastra. Pembelajaran sastra selama ini memang banyak tantangan. Kemajuan teknologi dan komunikasi, suka atau tidak suka akan berpengaruh pada situasi pembelajaran sastra. Manakala para pemikir pembelajaran sastra kurang tanggap zaman, tentu selamanya sastra akan menjadi sampah dalam pembelajaran.
Kalau saya melirik artikel-artikel yang masuk dalam jurnal pembelajaran sastra ini, memang perlu penggolongan tematik yang jelas. Maksudnya agar seluruh artikel yang terbit itu memang memuat percikan pemikiran tentang pembelajaran sastra melalui berbagai aspek. Pembelajaran sastra itu sebuah komunikasi estetis. Pembelajaran sastra itu merupakan upaya memasuki relung-relung, kolam-kolam, dan hutan sastra. Oleh sebab itu, pembelajaran sastra yang baik tentu harus tetap berkiblat pada makna sastra bagi manusia dan non manusia. Pembelajaran sastra yang menggunakan perspektif posthumanisme sastra pun, seharusnya tetap memperhatikan sastra sebagai pertaruhan hidup.
(Prof. Dr. Suwardi Endraswara, M.Hum)
DOI: https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v2i02
Published: 2021-01-29