Puji Syukur, Jurnal Pembelajaran Sastra Edisi 5 Nomor 1 tersaji ke hadapan para pembaca yang budiman. Dalam edisi ini kami menampilkan lima artikel dari tiga perguruan tinggi yang berbeda, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang,  dan Universitas Budi Utomo Malang. Tema-tema yang disajikan dalam edisi ini, dirangkai sebagai berikut.

Lima artikel dalam edisi ini menawarkan wawasan ke dalam berbagai aspek budaya dan sastra Indonesia, dari diskusi yang menyoroti sifat yang berkembang dari masa kanak-kanak dalam sastra anak, penanaman nilai-nilai budaya Jawa dalam media modern, makna asosiatif dalam musik kontemporer, metodologi pendidikan inovatif, serta representasi kearifan lokal dalam film.

Artikel pertama, Evolusi Konsep Masa Kanak-kanak Melalui Sastra Anak Indonesia mengeksplorasi peran penting sastra anak dalam merefleksikan dan membentuk konsep masa kanak-kanak dalam masyarakat Indonesia dari masa kolonial Belanda hingga era digital saat ini. Dengan menggunakan penelitian literatur dan etnografi virtual, studi ini melacak evolusi genre ini di berbagai era, mencatat pergeseran signifikan dari penekanan pada keterampilan komunikasi menjadi mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang diri dan orang lain.

Yang kedua, Nilai-Nilai Budaya Jawa dalam Komik Digital 'Dongkrek' menyelami komik digital 'Dongkrek' oleh Arif Bayu, yang menggabungkan prinsip-prinsip budaya Jawa fundamental seperti gotong royong, kerendahan hati, dan rasa hormat. Studi ini menyoroti relevansi komik tersebut terhadap pendidikan sastra di sekolah menengah, dan meyakinkan bahwa prinsip-prinsip budaya ini dapat berkontribusi secara signifikan terhadap pengembangan karakter dan perilaku sosial siswa.

Artikel “Makna Asosiatif dalam Album 'Riuh' Feby Putri” menganalisis konten lirik album 'Riuh' Feby Putri, menyimpulkan adanya makna asosiatif yang beresonansi dengan pendengar di luar tingkat linguistik. Kosakata yang digunakan dalam lirik membawa nilai-nilai moral dan perspektif hidup, memberikan pendengar energi positif dan koneksi emosional yang lebih dalam dengan lagu-lagu tersebut. Ini menunjukkan kekuatan musik dan puisi untuk memengaruhi audiens.

“Pembelajaran Berbasis Proyek dalam Pendidikan Pantun Tradisional” menyajikan pendekatan pengajaran inovatif melalui Pembelajaran Berbasis Proyek (PjBL) yang dikombinasikan dengan metode kontekstual dan teknik sosiodrama. Penelitian menunjukkan tingkat keterlibatan dan pemahaman siswa yang tinggi dalam membuat 'pantun', difasilitasi oleh lingkungan pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Implementasi model ini menjanjikan pendidikan budaya yang lebih dinamis dan bermakna, serta meningkatkan kemampuan komunikasi siswa.

Artikel “Kearifan Lokal dalam Film Berbahasa Jawa 'Turah' ini meneliti bagaimana film 'Turah' menggambarkan kearifan lokal masyarakat pesisir Kampung Tirang, memfokuskan pada nilai-nilai yang berkaitan dengan mata pencaharian, bahasa, hubungan sosial, spiritualitas, dan kearifan praktis. Representasi media seperti ini dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kearifan lokal, yang penting untuk menjaga identitas masyarakat dan keseimbangan ekologis.

Artikel-artikel ini melukis ragam budaya dan pendidikan Indonesia yang kaya, menyoroti pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dan pendekatan inovatif untuk mendorong masyarakat yang lebih inklusif, empatik, dan sadar budaya.

Top of Form

Tabik.

DOI: https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v5i01

Published: 2025-10-13