Dari Redaksi: Taman Bunga
Alhamdulillah. Edisi pertama volume kedua Jurnal Pembelajaran Sastra ini berhasil kami sajikan ke hadapan pembaca. Pada edisi ini kami memilih lima artikel hasil penelitian dengan lima topik yang berbeda. Ibarat taman kota, yang berisi berbagai macam tanaman bunga dan rerumputan, topik-topik pembahasan kali ini tersaji secara beragam, mulai dari pendekatan psikologi, antropologi sastra, sosiologi sastra, sampai pembelajaran sastra dengan tema lingkungan.
Pendekatan psikologi trauma, Post-traumatic Stress Disorder, menjadi pisau analisis untuk membedah novel karya Kevin Power yang berjudul The Yellow Birds yang menarasikan trauma yang dialami para serdadu Amerika Serikat sepulang dari perang Teluk. Tema novel ini menarik sebagai “dokumentasi” atas suatu peristiwa peperangan, yang memang semestinya bukan hanya memperhitungkan korban jiwa secara fisik, namun juga dampak-dampak psikologis yang tak kalah mengerikan. Banyak pengalaman traumatik yang mencekam memori dan psikologi para tentara ini yang menggoreskan parut-parut luka psikologis, seumur hidupnya.
Masih menyuarakan persoalan peperangan, novel Led by Faith ditelaah dengan menggunakan pendekatan sosiologi sastra. Artikel yang berjudul “Rwandan Genocide Conflict Represented in the novel Led by Faith” ini menerapkan teori konflik Dahrendorf untuk mendedah konflik antaretnis yang terjadi di Rwanda pada tahun 1994. Penulis novel, Immaculée Ilibagiza, menuangkan pengalamannya bertahan dalam tragedi pembantaian etnis yang terjadi di Rwanda, ke dalam novel yang judul lengkapnya adalah “Led by Faith: Rising from The Ashes of Rwandan Genocide.” Artikel ini mengungkapkan bahwa konflik yang terjadi di Rwanda, antara etnis Hutu dan Tutsi tidak terlepas dari pertarungan kekuasaan di antara para elit etnis tersebut.
Perkembangan sastra Indonesia kontemporer mengalami berbagai fenomena menarik, salah satunya, yakni dengan diterjemahkannya karya-karya best-seller ke dalam Bahasa Inggris, sehingga memperluas dan menduniakan jangkauan pembaca karya tersebut. Di antara karya terjemahan ini adalah novel yang ditulis oleh Ahmad Fuadi, “Negeri Lima Menara” yang dialihbahasakan menjadi “The Land of Five Towers.” Penerjemahan novel ini ke dalam Bahasa Inggris memungkinkan mahasiswa Sastra Inggris menjadikannya sebagai objek penelitian. Maka, tersajilah artikel hasil penelitian ini, “Alif’s Adolescence Crises in “The Land of Five Towers.“ Oleh penulisnya, Bayu Aji, novel ini didedah dengan menggunakan teori psikologi perkembangan yang dianggit oleh Erick Erickson.
Pendekatan antropologi sastra menjadi pisau analisis untuk mendedah “Serat Centini 1” karya Agus Wahyudi. Serat Centini aslinya merupakan karya yang monumental yang ditulis oleh Ronggowarsito, sastrawan Jawa yang sangat melegenda. Oleh Agus Wahyudi, Serat Centini dianggit menjadi novel sebanyak 12 jilid. Novelisasi ini menjadikan kandungan Serat Centini lebih mudah dibaca dan diakses oleh masyarakat. Artikel penelitian yang tersaji ini menggunakan pendekatan yang mengungkapkan persoalan budaya “gugon tuhon” dalam Serat Centini I. Artikel ini mengeksplorasi narasi cerita yang berkaitan dengan penyampaian mitos gugon tuhon melalui lisan dan alat pengingat. Kedua sarana ini penting dalam membangun keyakinan dan kepercayaan masyarakat akan sesuatu yang harus dipahami.
Pembelajaran sastra di jenjang Pendidikan SMP sangat terkait erat dengan sastra. Artikel ini mengeksplorasi proses pembelajaran menulis syair sebagai materi pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Negeri 3 Malang pada kelas VII semester genap. Menulis syair diharapkan akan mengembangkan kretivitas dan imajinasi para siswa, selain itu menjadikan siswa lebih akrab dengan sastra. Pembelajaran menulis syair di SMP ini mengambil tema lingkungan alam, sehingga para siswa menjadi lebih peka terhadap alam sekitarnya, dan pembelajaran ini menjadi proses kreatif yang menyenangkan.
Penerbitan Jurnal Pembelajaran Sastra edisi ini tidak terlepas dari kerja keras dari berbagai pihak, terutama para penulis yang telah menyumbangkan tulisan hasil karyanya, dan didukung oleh tim editor dan IT. Ke depan, kami masih sangat mengharapkan sumbangan tulisan dari para pembaca sekalian. Mungkin artikel di Jurnal ini belum mempunyai berbobot kum besar, namun kita bisa menjadikannya sebagai investasi yang mempunyai nilai besar dalam jangka panjang, baik bagi individu maupun bagi institusi (HISKI). Secara individu, kemampuan menulis akan semakin terasah dengan baik manakala kita sering menulis. Secara institusional, Jurnal yang mampu bertahan dan berkembang akan menjadi dokumentasi karya sekaligus inventaris pengetahuan yang kita bangun dan kita miliki bersama.
Oleh karenanya, tidak lain, yang harus kita lakukan adalah menyemai dan menumbuhkembangkan daya hidup dan kreativitas. Semoga taman bunga kajian sastra dan pembelajaran sastra ini membawa manfaat bagi pembaca dan menyegarkan pikiran dalam memandang berbagai realitas di sekitar kita.
Tabik.
DOI: https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v2i01
Published: 2020-11-29