Puji Syukur
Jurnal Pembelajaran Sastra edisi 5 nomor 2 telah hadir di hadapan para pembaca yang budiman. Edisi ini menampilkan lima artikel dari tujuh institusi berbeda, dua di antaranya merupakan hasil kolaborasi dengan kolega dari luar negeri (Korea dan Thailand): Postgraduate Hankuk University of Foreign Studies (South Korea), Chiang Mai University (Thailand), STKIP PGRI Jombang, Universitas Brawijaya, TKIT Asy Syafaah Karangjati Ngawi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan Universitas Negeri Malang.
Kerja-kerja kolaborasi ini melahirkan beragam tema kajian yang dirangkai sebagai berikut.
Edisi kali ini menawarkan wawasan ke dalam berbagai aspek budaya, sastra, dan konteks pembelajaran. Artikel-artikel menyoroti beragam topik, mulai dari tradisi Ojhung, seni pertunjukan tradisional Can-Macanan, penggunaan video untuk pengenalan sastra anak, analisis identitas dalam film populer, hingga pembahasan nilai moral pada syair lagu berbahasa Jawa karya Sujiwo Tejo.
Artikel pertama membahas kajian antropolinguistik tradisi Ojhung yang dilakukan masyarakat Desa Bugeman. Tradisi ini berfungsi sebagai doa untuk keselamatan, turunnya hujan, panen melimpah, serta penolak bala. Penelitian menyoroti nilai-nilai terkait hubungan manusia dengan budaya, Tuhan, alam, waktu, serta interaksi antarmanusia.
Artikel kedua mengupas seni pertunjukan Can-Macanan Kaddhuk di Kabupaten Jember. Penelitian ini mendeskripsikan bentuk pertunjukan, eksistensinya, serta pergeseran makna yang terjadi. Hasil temuan menunjukkan bahwa nilai kesenian ini mengalami perubahan, baik karena faktor internal maupun eksternal, yang mencerminkan dinamika serta adaptasi kesenian tradisional dalam menghadapi perubahan sosial-budaya.
Artikel ketiga membahas inovasi pembelajaran sastra anak usia dini di masa pandemi COVID-19. Pendekatan Project-based Learning menunjukkan adaptasi kreatif terhadap keterbatasan interaksi fisik dengan memanfaatkan teknologi video guna meningkatkan keterlibatan anak dalam sastra. Kajian ini menegaskan pentingnya adaptasi metode pembelajaran pada situasi krisis, namun juga membuka diskusi tentang efektivitas jangka panjang serta dampak psikososial pembelajaran jarak jauh bagi anak usia dini.
Artikel keempat menyoroti tema identitas diri pada fase remaja melalui kajian film Yuni. Analisis menunjukkan bahwa kegagalan menemukan identitas diri tidak hanya dipengaruhi kelemahan internal, seperti keterbatasan kepribadian atau pandangan hidup, tetapi juga oleh faktor eksternal seperti ketidakmampuan memahami adat dan kesulitan beradaptasi dengan kehidupan modern.
Artikel terakhir membahas karya musik Sujiwo Tejo, khususnya album Pada Suatu Ketika, yang memuat nilai-nilai moral terkait pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka. Penelitian berhasil mengidentifikasi lima belas nilai moral, terbagi dalam nilai spiritual dan sosial. Temuan ini memperlihatkan bahwa lima dari enam dimensi Profil Pelajar Pancasila berkorelasi erat dengan nilai-nilai moral dalam lagu-lagu tersebut.
Beragam tema artikel dalam edisi ini menunjukkan pentingnya kajian seni tradisional maupun kontemporer beserta nilai-nilai yang dikandungnya. Dengan pendekatan inovatif, pengembangan nilai dalam seni tradisional dan modern dapat memberikan kontribusi penting dalam pembentukan karakter siswa di ruang-ruang pembelajaran, sehingga lahir masyarakat yang inklusif dan sadar budaya.
DOI: https://doi.org/10.51543/hiskimalang.v5i2
Published: 2025-08-18