Diindeks oleh:

1. Google Scholar

2. Base

3. Crossref

 

Vol 4 No 02 (2022): Jurnal Pembelajaran Sastra

Puji Syukur, Jurnal Pembelajaran Sastra Edisi 4 Nomor 2 bisa tersaji ke hadapan para pembaca yang budiman. Dalam edisi ini kami menampilkan lima artikel dari empat perguruan tinggi yang berbeda, Unisma. Universitas Negeri Malang, IAI Al Qolam, dan UIN Tulungagung. Tema-tema yang disajikan dalam edisi ini, bisa dirangkai sebagai berikut.

 

Dalam tapestri yang luas dan berwarna-warni dari dunia pendidikan, sastra, dan bahasa, masing-masing memiliki cerita untuk diceritakan, pelajaran untuk dipelajari, dan kebenaran untuk diungkap. Artikel-artikel yang ada dalam edisi ini menyentuh berbagai aspek dari kekerasan ragawi dalam sastra hingga strategi pengajaran inovatif di kelas, semuanya bertujuan untuk memperkaya pemahaman kita dan memperluas wawasan kita terhadap dunia di sekitar kita. Dengan mengeksplorasi topik-topik ini, kita bisa merenungkan dan berkontribusi terhadap diskusi yang lebih besar tentang pendidikan, sastra, dan masyarakat.

 

Artikel pertama membawa kita ke dalam dunia "Laut Bercerita", di mana kita menghadapi realitas kekerasan ragawi yang dialami oleh tokoh Biru Laut. Ini bukan hanya tentang mengungkap kekerasan dalam narasi, tetapi juga tentang menghubungkan pengalaman tersebut dengan kampanye antikekerasan yang lebih luas, memberikan wawasan yang berharga tentang bagaimana sastra dapat berfungsi sebagai cermin dan katalis untuk perubahan sosial.

 

Artikel kedua membawa kita berpindah ke domain pendidikan dengan penelitian yang mengeksplorasi bagaimana berpikir kritis dan kreatif ditekankan dalam kurikulum Bahasa Indonesia. Ini menggarisbawahi pentingnya mengasah kemampuan ini di antara siswa, tidak hanya sebagai alat akademis, tetapi sebagai kebutuhan dasar untuk navigasi dan inovasi dalam masyarakat yang terus berubah.

 

Penelitian ketiga menawarkan pandangan mendalam tentang interaksi antara bahasa Arab dan Indonesia melalui kaca mata kata serapan, mengungkapkan nuansa kekayaan bahasa dan perubahan semantik yang terjadi dalam proses penyerapan. Hal ini menyoroti keanekaragaman linguistik dan kebutuhan untuk memahami bahasa tidak hanya sebagai sistem komunikasi, tetapi juga sebagai wadah pertukaran budaya.

 

Dengan melihat ke dalam kelas bahasa di sebuah SMP, artikel keempat mengungkapkan bagaimana siswa menggunakan gaya bahasa dalam puisi, memperlihatkan kreativitas dan kepekaan linguistik yang mereka kembangkan. Proses ini bukan hanya tentang mengapresiasi estetika puisi, tetapi juga tentang mengakui puisi sebagai sarana ekspresi diri yang penting bagi generasi muda.

 

Artikel terakhir mengajak kita untuk mempertimbangkan peran media audiovisual dan metode diskusi dalam mengajar menulis teks biografi di kelas. Ini menekankan bagaimana pendekatan inovatif dalam pendidikan dapat memfasilitasi pembelajaran yang lebih mendalam dan menarik, mempersiapkan siswa untuk menjadi komunikator yang efektif dan pemikir yang reflektif.

 

Masing-masing artikel dengan caranya masing-masing, berkontribusi pada dialog yang berkelanjutan tentang bagaimana kita dapat memperkaya proses pembelajaran, memahami lebih dalam karya sastra, dan merespons secara efektif terhadap isu-isu sosial melalui pendidikan dan sastra.

 

Tabik

Published: 2025-10-13

View All Issues